MUQADDIMAH RAW

RAHMATULLAH AKBAR

بسم الله الرحمن الرحيم


Amalan Rahmatullah Akbar ( Rohmat Yang Paling Agung ) adalah Suatu “Amalan Rahasia” Seputar Tafsir Al Fatihah tentang Puji Qodim Bagi Qodim dan Bagaimana cara mengamalankannya. Amalan Rahmatullah Akbar.
Pengamalnya disebut Rahmatullah Akbar Wajhah. Dan persaudaraan pengamal ini disebut Ikatan Persaudaraan Rahmatullah Akbar Wajhah ( IP-RAW )
Sejarah amalan ilmu ini disebarkan oleh Kholifah Muhamamd Abdul Karem Rahmatullah Akbar Wajhah yang biasa disingkat Kholifah Muhammad Abdul Karem RAW. Di terima saat lailatul Qodar malam 21 Ramadlan 2003, Pada posisi Alif,  Atas kehendak Allah SWT.

DALIL – DALIL RAHMATULLAH AKBAR

ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA BERJAMAAH SEREMPAK BERSUJUD KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَـوَتُ السَّبْعُ وَالاٌّرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلاَّ يُسَبِّحُ بِحَمْدَهِ وَلَـكِن لاَّ تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
 
"Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, senantiasa mengucap tasbih bagi Allah; dan tiada sesuatupun  melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Ia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun".(QS.Al-Isra': 44).  

Dalil-Dalil lain dari Al Qur’an

1Surah  Al A’raf 7 : 206
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud

  Surah  Ar Ra’du 13:15
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.

  Surah An Nahl 16:50
Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)

  Surah Al Israa’ 17:109
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu´.

  Surah Maryam 19:58
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.

  Surah Al Hajj 22:18
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki

  Surah Al Hajj 22: 77
Hai orang-orang yang beriman, ruku´lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan

  Surah Al Furqaan 25:60
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).

  Surah  An Naml 27:26
Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ´Arsy yang besar”.

  Surah As Sajdah 32:15
Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong

  Surah Shaad 38:24
Daud berkata: “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat

  Surah Al Fushilat 41:38
Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.

  Surah An Najm 53:62
Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).

  Surah  Al Insyiqaq 84:21
dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud,

  Surah Al ‘Alaq 96:19
Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).


Dalil dari Hadits – Hadits dan Kisah Kenyataan
Hadis ke-1
Dari Muaz, Rasulullah SAW bersabda:
“Puji syukur ke hadrat Allah SWT yang menghendaki agar makhluk-Nya menurut kehendak-Nya, wahai Muaz!”
Jawabku, “Ya, Sayidil Mursalin.”
Sabda Rasulullah SAW, “Sekarang aku akan menceritakan sesuatu kepadamu yang apabila engkau hafalkan (diambil perhatian) olehmu akan berguna tetapi kalau engkau lupakan (tidak dipedulikan) olehmu maka kamu tidak akan mempunyai alasan di hadapan Allah kelak.”
“Hai Muaz, Allah itu menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dari bumi. Setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu langit dan tiap-tiap pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga pintu menurut ukuran pintu dan keagungannya.”
“Maka malaikat yang memelihara amalan si hamba (malaikat hafazah) akan naik ke langit membawa amal itu ke langit pertama. Penjaga langit pertama akan berkata kepada malaikat Hafazah,
“Saya penjaga tukang mengumpat. Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena saya diperintahkan untuk tidak menerima amalan tukang mengumpat”.
“Esoknya, naik lagi malaikat Hafazah membawa amalan si hamba. Di langit kedua penjaga pintunya berkata,
“Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya sebab dia beramal karena mengharapkan keduniaan. Allah memerintahkan supaya amalan itu ditahan jangan sampai lepas ke langit yang lain.”
“Kemudian naik lagi malaikat Hafazah ke langit ketiga membawa amalan yang sungguh indah. Penjaga langit ketiga berkata, “Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya kerana dia seorang yang sombong.”
Rasulullah SAW meneruskan sabdanya, “Berikutnya malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit keempat. Lalu penjaga langit itu berkata,
“Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya. Dia seorang yang ujub. Allah memerintahkan aku menahan amalan si ujub.”
Seterusnya amalan si hamba yang lulus ke langit kelima dalam keadaan bercahaya-cahaya dengan jihad, haji, umrah dan lain-lain. Tetapi di pintu langit penjaganya berkata,
“Itu adalah amalan tukang hasad. Dia sangat benci pada nikmat yang Allah berikan pada hamba-Nya. Dia tidak redha dengan kehendak Allah. Sebab itu Allah perintahkan amalannya dilemparkan kembali ke mukanya. Allah tidak terima amalan pendengki dan hasad.”
Di langit keenam, penjaga pintu akan berkata,”Saya penjaga rahmat. Saya diperintahkan untuk melemparkan kembali amalan yang indah itu ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain. Kalau orang dapat musibah dia merasa senang. Sebab itu amalan itu jangan melintasi langit ini.”
Malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yang dapat lepas hingga ke langit ketujuh. Cahayanya bagaikan kilat, suaranya bergemuruh. Di antara amalan itu ialah shalat, puasa, sedekah, jihad, warak dan lain-lain.
Tetapi penjaga pintu langit berkata, “Saya ini penjaga sum’ah (ingin kemasyhuran).  Sesungguhnya si hamba ini ingin termasyhur dalam kelompoknya dan selalu ingin tinggi di saat berkumpul dengan kawan-kawan yang sebaya dan ingin mendapat pengaruh
dari para pemimpin. Allah memerintahkan padaku agar amalan itu jangan melintasiku. Tiap-tiap amalan yang tidak bersih karena Allah maka itulah riya’. Allah tidak akan menerima dan mengabulkan orang-orang yang riya’.”
Kemudian malaikat Hafazah itu naik lagi dengan membawa amal hamba yakni solat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang baik dan mulia serta zikir pada Allah. Amalan itu diiringi malaikat ke langit ketujuh hingga melintasi hijab-hijab dan sampailah ke hadirat Allah SWT.
Semua malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan amalan itu sebagai amalan soleh yang betul-betul ikhlas untuk Allah.
Tetapi firman Tuhan,
“Hafazah sekalian, pencatat amal hamba-Ku, Aku adalah pemilik hatinya dan Aku lebih mengetahui apa yang dimaksudkan oleh hamba-Ku ini dengan amalannya. Dia tidak ikhlas pada-Ku dengan amalannya. Dia menipu orang lain, menipu kamu (malaikat Hafazah) tetapi tidak bisa menipu Aku. Aku adalah Maha Mengetahui.”
“Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi.”
“Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya ini?”
“Laknat-Ku tetap padanya.”
Dan ketujuh-tujuh malaikat beserta 3000 malaikat yang mengiringinya pun berkata:
“Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami sekalian bagi mereka.”
Dan semua yang di langit turut berkata,”Tetaplah laknat Allah kepadanya dan laknat orang yang melaknat.”
Bersabda Rasulullah SAW kepada Mu’az bin Jabal :
“ Mu’az, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada  orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka “
Sayidina Muaz (yang meriwayatkan hadist ini) kemudian menangis terisak-isak dan berkata,
“Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat selamat dari apa yang diceritakan
ini?”
Sabda Rasulullah SAW, “Hai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal keyakinan.”
Muaz bertanya kembali,”Ya, tuan ini Rasulullah sedangkan saya ini hanyalah si Muaz bin Jabal, bagaimana saya dapat selamat dan bisa lepas dari bahaya tersebut?”
Bersabda Rasulullah, “Ya begitulah, kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain. Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain.”
“Jangan riya’ dengan amal supaya amal itu diketahui orang. Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik berdua ketika disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan akhirat dan jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut padamu, jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan, jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam.”
Sebagaimana firman Allah yang bermaksud,”Di neraka itu ada anjing-anjing yang mengoyak badan manusia.”
Muaz berkata, “Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung penderitaan semacam itu?”
Jawab Rasulullah SAW, “Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri” dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka.”
Hadis ke-2
Sebagaimana kisah salah satu murid Nabi Musa As yang kesehariannya hanya berzikir di Gua, sampai gua itu bersinar, namun ketika Nabi Musa bertanya kepada Allah Swt, mau dimasukkan kemana murid saya yang setiap hari hanya berzikir kepada-Mu, lalu Allah Swt menjawab, akan dimasukkan ke neraka. Kemudian hal itu disampaikan oleh Nabi Musa kepada muridnya, dengan sedih muridnya harus menerima kenyataan itu, namun ia memberikan syarat jika ia dimasukkan neraka, maka tolong “tubuhnya dibesarkan sampai memenuhi neraka, sehingga tak ada manusia lain yang bisa masuk neraka” saat itu juga Allah Swt menjanjikan Surga kepada murid Nabi Musa itu.

Kisah ke-3
Suatu malam ‘Aisyah melihat suaminya, Rosulullah saw sedang asyik menjalankan sholat malam. Lama sekali beliau berdiri, ruku’ dan sujud. Manakala beliau berdoa bergemuruh dari dalam dadanya, “bergetar seluruh badannya, dan tumpah seluruh air matanya” Malam itu Rosululloh benar-benar tenggelam dalam munajat kepada Allah SWT. Melihat hal itu ‘Aisyah merasa iba, kemudian bertanya, ‘Wahai, bukankah Anda seorang Rasul, kekasih Alloh? Bukankah Anda seorang yang ma’shum, yang dihindarkan dari berbuat salah dan dosa? Bukankah Anda seorang yang segala doanya dikabulkan oleh Alloh? Jika demikian, kenapa Anda bersusah-payah berdiri di malam hari sampai kakinya bengkak, menangis hingga matanya sembab?’
Rosululloh hanya menjawab pendek, ‘Tidak pantaskah jika aku menjadi hamba yang bersyukur?’.



IKATAN PERSAUDARAAN RAHMATULLAH AKBAR WAJHAH
Kantor Pusat : Jl Delima RT 51 No 03, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Madya, Samarinda. Kutai Karta Kertanegara , Kode Pos : 75123 hp. 085337609896 
Syukur Kamil adalah Kewajiban Seluruh Alam Semesta, Puncaknya mensyukuri Adanya ALLAH Azza Wa Jalla dan Mensyukuri MartabatNya Sebagai Tuhan Pencipta Alam Semesta, Kami bersyukur Berwakil & Berjamaah KepadaNya Sejak Qodim hingga Baqo kekal Abadi Sebanyak Ilmu pengetahuanNya Syukur ALLAH Azza Wa Jalla. 

PUJI QODIM BAGI QODIM Adalah Puncak Syukur Kamil yang hanya bisa di raih dengan Berwakil dan berjamaah dengan ALLAH Azza Wa Jalla.
ALLAH Azza Wa Jalla Maha Qodim, Maha Suci dan Maha Sempurna, Maka Hanya Yang Maha Qodim, Maha Suci dan Maha Sempurna Yang Layak dan Pantas di Persembahkan kepadaNya.

“ Ya Robby, Hamba Berwakil kepadaMu, Wakili hamba Memuji Engkau Sejak Qodim hingga Kekal SelamaNya, Dengan Pujian Engkau Sesuci DZAT ALLAH SWT MENSUCIKAN DZAT ALLAH Azza Wa Jalla”


Minggu, 22 Desember 2013

LUASNYA SAMUDERA RAHMAT ALLAH


بسم الله الرحمن الرحيم

 Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang

Melalui "Basmalah" di atas, Allah memperkenalkan diri-NYA bahwa Dia adalah yang Maha Rahman (kepada semua makhluq-NYA tanpa pilih kasih, baik yang beriman maupun yang kafir) dan Maha Rahim (kepada Makhluq-NYA yang beriman di akherat kelak).Jumhur mufassir berpendapat bahwa bentuk فعلان tidak sama dengan bentuk فعيل. Jadi, al-Rahman berbeda dengan al-Rahim. Al-Rahman  adalah bentuk mubalagah (bermakna: Yang mempunyai rahmat yang tiada tandinganya). Karena itu, lafazh al-Rahman tidak ada mutsanna dan jama’-nya, merupakan nama khusus bagi Allah Swt, tetapi berbuat secara umum, yakni sebagai Pemberi nikmat kepada seluruh orang muslim dan yang bukan orang muslim. Sedangkan al-Rahim ada bentukmutsanna dan jama’-nya, merupakan nama umum, tetapi berbuat secara khusus, yakni sebagai pemberi nikmat kepada khusus orang mukmin. Sebagaimana firman Allah swt, dalam QS Al-Ahzab (33) : 43.

وكان باالمؤمنين رحيما

"Dan Dia (Allah) maha penyayang kepada orang-orang mu’min". 

Rahmat (kasih sayang) Allah sangatlah luas, bahkan mengalahkan amarah-NYA, karena itu kita hendaklah selalu berharap besar dengan-NYA. Firman Allah:

.............. وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ.......


............. dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu………. (QS. Al-A’raaf: 156)

* قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ.


"Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan.” (QS. Az Zumar: 53-54)

Kisah seorang pelacur yang masuk surga

Pada suatu hari, dalam suatu majelis, seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai, Rasulullah. Apakah hanya orang-orang ahli ibadah saja yang akan masuk surga?”Dengan tegas Rasulullah menjawab, “Tidak. Sesungguhnya, seseorang itu masuk surga bukan semata-mata karena ibadahnya, melainkan karena ketulusan cintanya kepada Allah.”Penasaran, orang itu bertanya lagi, “Apa itu berarti… hanya para auliya' dan alim-ulama' saja yang akan masuk surga?”Rasulullah kembali menegaskan, “Tidak, bukan begitu. Karena sesungguhnya telah ada seorang pelacur yang masuk ke surga.”Keruan saja semua yang hadir di majelis itu jadi kaget dan bertanya-tanya. Maka Rasulullah lalu menceritakan mengenai pelacur itu.Suatu hari, di tengah suatu musim kemarau yang amat kering, tutur Rasulullah, ada seekor anjing liar yang hampir mati kehausan. Anjing ini amat buruk rupanya dan penuh kudis badannya. Karena amat hausnya, anjing itu sampai menjilat-jilat tanah lembab di depan rumah seorang ulama terkenal. Melihat makhluk menjijikkan itu, si ulama segera mengusirnya dan bahkan melemparinya dengan batu.Pelacur dan anjing kurap adalah ciptaan Allah yang Maha Pengasih, maka kasihilah sebagaimana Allah juga mengasihi mereka.Anjing itu lari ketakutan sampai ke luar desa, dan akhirnya – karena lelah dan kehausan – hewan malang itu ambruk di pinggir sumur. Nampaknya, tak ada harapan lagi buat anjing itu. Dia pasti mati kalau tidak segera mendapatkan minum.Namun di saat kritis itu, lewat seorang pelacur. Ia melihat anjing itu, terbaring putus asa dengan lidah terjulur dan napas tersengal-sengal, dan ia merasa iba. Maka, ia lalu melepas terompahnya (alas kakinya) dan merobek gaunnya. Dengan sobekan gaun dan terompah itu ia lantas membuat timba untuk mengambil air dari sumur, lalu memberi anjing itu minum.Setelah puas minum, anjing itu sehat kembali dan lantas pergi. Si Pelacur merasa gembira melihat anjing itu tidak jadi mati kehausan. Melihat apa yang telah diperbuat oleh hamba-Nya yang pelacur itu, Allah mengatakan kepada malaikatnya: “Catatlah hamba-Ku itu. Dia adalah salah satu hamba-Ku yang akan masuk surga pertama.”“Subhanallah…!” puji orang-orang yang hadir dalam majelis itu, dengan harapan baru tumbuh dalam hati mereka akan kasih sayang Allah.

 

Kisah Pembunuh 100 Nyawa Yang Masuk Surga

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebelum kalian (dari kalangan bani Israil ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 jiwa, kemudian dia bertanya tentang orang yang paling pandai di muka bumi. Dia diberitahu adanya seorang ahli ibadah, dia pun mendatanginya, dia berkata, bahwa dia telah membunuh 99 jiwa, apakah ada kesempatan untuk bertaubat?. Ahli ibadah itu menjawab, ‘Tidak’. Kemudian lelaki tadi membunuhnya, sehingga dia menyempurnakan jiwa yang telah dia bunuh menjadi 100. Dia bertanya lagi tentang orang yang paling alim di muka bumi ini. Dia diberitahu adanya seorang alim. Dia bertanya kepadanya, bahwa dia telah membunuh 100 jiwa, apakah ada kesempatan untuk bertaubat ? Orang alim itu berkata, ‘Ya’. Apa yang menjadi penghalang untuk bertaubat? Pergilah ke daerah itu, di dalamnya ada banyak orang yang beribadah kepada Allah Ta’ala, maka beribadahlah kepada Allah Ta’ala dengan mereka. Dan jangan kembali ke daerahmu, karena ia tempat yang dipenuhi dengan keburukan. Lelaki itu kemudian meninggalkannya dan menuju ke daerah yang disarankan . Ketika di pertengahan jalan Malaikat Maut mengambil ruhnya (dia meninggal dunia). Malaikat pembawa rahmah dan malaikat pembawa adzab berselisih tentangnya. Malaikat rahmat berkata, ‘Dia telah datang dengan bertaubat kepada Allah Ta’ala.’ Malaikat adzab barkata, ‘Dia tidak pernah melakukan kebaikan sedikit pun’. Datanglah seorang malaikat dalam bentuk manusia sebagai penengah di antara keduanya. Dia berkata, ‘Ukurlah antara kedua daerah tersebut, mana yang lebih dekat, maka itu adalah bagiannya’. Keduanya pun melakukan itu, dan mendapatinya lebih dekat kepada daerah yang dituju. Kemudian Malaikat Rahmat membawanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).Kisah dalam hadits ini shahih yang disebutkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Di dalam kisah ini terdapat banyak pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, bahwa kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah.Hadist Shahih Bukhari No. 2955 ; dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ; “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluq, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang berada di sisi-Nya di atas ai-‘Arsy (yang isinya): “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku".Dari Abu Hurairah ra berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:” Allah menjadikan rahmat 100 bagian, 99 bagian Allah tahan, dan Allah turunkan ke bumi satu bagian. Satu bagian itulah yang menyebabkan sesama mahluk saling menyayangi sampai kuda mengangkat telapak kakinya dari anaknya khawatir mengenainya” (Muttafaqun ‘alaihi).Hanya kepada-NYA tempat kembali, tempat mengadu, tempat memohon kasih sayang-NYA yang agung.

Bagi yang menginginkan bimbingan spiritual, bisa menghubungi Abah Abdul Karem (hp. 085337609896)

 

Oleh: Hamba Allah, Semoga Allah menyelimutinya dengan luasnya rahmat-NYA.

 

Senin, 30 Desember 2013


DZIKIR SEBAGAI SARANA UNTUK MENGGAPAI CINTA ILAHI

بسم الله الرحمن الرحيم

Dzikir berasal dari kalimat ذكر، يذكر، ذكرا yang artinya mengingat sesuatu atau menyebut setelah lupaatau berdoa kepada Allah.
Menurut Imam an-Nawawi asy-Syafi’iy, 
“Berdzikir adalah suatu amalan yang disyari’atkan dan sangat dituntut di dalam Islam. Ia dapat dilakukan dengan hati atau lidah. Afdhalnya dengan kedua-duanya sekaligus”. 
(Lihat: al-Adzkar, m/s. 23).
Menurut Imam Al-Qurthubi, asal usul makna dzikir adalah adanya kesadaran bathin dan keinsyafan qalbu terhadap sesuatu yang menjadi objek kesadaran. 

Di dalam kitab Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq dijelaskan bahwa: Dzikir atau mengingat Allah ialah apa yang dilakukan oleh hati dan lisan berupa tasbih atau mensucikan Allah, memuji dan menyanjung-Nya, menyebut kan sifat-sifat kebesaran dan keagungan serta sifat – sifat keindahan dan kesempurnaan yang telah dimiliki-NYA. 

Perbedaan Orang Yang Ingat kepada Allah dengan yang lupa.

Rasulullah SAW menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah sebagai orang yang mati. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الذِّي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالذِّي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

"Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati." (HR. Bukhari)

Manfa'at Dzikirullah

1. Obat Menghilangkan Sifat Lupa

وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ [الكهف: 24

"Dan Berdzikirlah menyebut Rabbmu jika kamu lupa". (QS Al Kahfi: 24).  


2. Selalu diingat dan disebut oleh Allah
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُون

"Oleh karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)”. (Al Baqarah : 152).

Anas bin Malik r.a. telah meriwayatkan bahwa Rasulûllâh saw. bersabda :
Allâh Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman : “Wahai Ibnu Adam, apabila engkau berdzikir (mengingat dan menyebut) Aku di dalam diri-mu, maka Aku-pun akan mengingat-mu dalam diri-Ku. Dan jika engkau berdzikir (mengingat dan menyebut) Aku di tengah-tengah kelompok yang mulia, maka Aku-pun akan mengingat dan menyebut-mu di tengah-tengah para malaikat yang mulia.”

3. Dzikir adalah pangkal kesyukuran. 
Zaid bin Aslam menceritakan bahwa Nabi Musa a.s. pernah bertanya kepada Allâh : “Wahai Rabb-ku, bagaimanakah cara aku bersyukur kepada-Mu?”.
 Maka Allah SWT. Menjawab:
“Berdzikirlah engkau senantiasa kepada-Ku dan jangan engkau lalai dari-Ku. Maka jika engkau berdzikir kepada-Ku berarti engkau telah bersyukur kepada-Ku dan jika engkau lalai dari-Ku berarti engkau telah kufur kepada-Ku.”
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Wahai keturunan Adam, sesungguhnya apabila kamu berdzikir kepada-Ku, maka kamu sungguh telah bersyukur kepadaKu, dan apabila kamu lupa tidak berdzikir, maka kamu telah kufur kepada-Ku” (HR.Thabrani). 

4. Termasuk Perkara yang paling agung (faedah dan kesannya)

وَلَذِكۡرُ اللّٰهِ اَكۡبَرُ

"...... dan sungguh, mengingati Allah adalah lebih besar (faedah dan kesannya)". (QS.Al-'Ankabut:45)
Mu’adz bin Jabal berkata, Rasulullah saw bersabda : “Tidak ada satu pun yang membuat merugi bagi penghuni surga melainkan apabila setiap waktu berlalu, namun mereka tidak berdzikir kepada Allah” (HR. Thabrani dan Baihaki dengan sanad yang baik).

5. Dzikirullah adalah Derajat Paling Tinggi

Abu Darda’ berkata, Rasulullah saw bersabda : “Maukah aku kabarkan kepada kalian amal yang paling baik bagi kalian, paling suci di hadapan penguasa kalian, paling tinggi dalam derajat kalian, lebih bagus dari pada infaq emas dan perak kalian, serta lebih baik dari pada kalian berperang sehingga kalian membunuh mereka atau mereka membunuh kalian?”. Para sahabat menjawab : “Mau ya Rasulullah”. Rasulullah saw bersabda kembali: “Dzikir kepada Allah” (HR. Turmudzi dengan sanad Shahih).
Dari Abu Sa’id al-Khudry, Rasulullah saw pernah ditanya : “Hamba yang bagaimana yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah kelak di hari Kiamat?” Rasulullah saw menjawab : “Mereka yang banyak berdzikir kepada Allah”. Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang berperang di jalan Allah?” Rasulullah saw menjawab : “Sekalipun ia membunuh orang kafir dan orang musyrik sehingga berlimpah darah, tetap orang yang berdzikir lebih mulia derajatnya” (HR. Turmudzi). 
Berkata Abu Hurairah Ra. Bersabda Nabi Muhammad Saw. telah mendahului “mufarridun “. Mereka (para sahabat) berkata: Apakah Mufarridun itu? Beliau menjawab: orang-orang lelaki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah (dikeluarkan Oleh Imam Muslim)

6. Dzikrullah Merupakan Jiwa  atau Rohnya Seluruh Peribadatan

 Firman Allah SWT:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِى

"Dan Dirikanlah Sholat untuk mengingatku".(QS.Thoha: 14).

Sabda Nabi Saw :
"Akan datang pada suatu masa, orang yang mengerjakan shalat, tetapi mereka belum merasakan shalat" (HR. Ahmad, dalam risalahnya: Ash shalatu wa ma yalzamuha)

7. Banyak Berdzikir akan memperoleh keberuntungan/kebahagiaan.

وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS.Al Anfal: 45) 

Bahayanya Berpaling dari Mengingat Allah 
  
a. Menjadi teman syetan

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

"Barang siapa yang berpaling dari ingat kepada Yang Maha Pemurah, kami adakanbaginya syaitan  (yang menyesatkan) maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya". (QS.Az-Zukhruf: 36).

b. Menjadi Orang yang merugi

 ياايها الذين امئوا لا تلهكم اموالكم ولا اولادكم عن ذكرالله, ومن يفعل ذالك فاولئك هم الخاسرون

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi". (QS. Al Munaafiquun: 9).

Semua Makhluq Allah Berdzikir (Bertasbih Memuji Allah).

Firman Allah SAW:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَـوَتُ السَّبْعُ وَالاٌّرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلاَّ يُسَبِّحُ بِحَمْدَهِ وَلَـكِن لاَّ تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

"Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, sentiasa mengucap tasbih bagi Allah; dan tiada sesuatupun  melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Ia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun".(QS.Al-Isra': 44).  

Prof William menemukan Tumbuhan Yang Bertasbih 

Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih.

Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.

Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim peneliti Inggris yang mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yang dikatakannya.

Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat dalam Alquran yang berbunyi:

"Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun," (QS Isra: 44).

Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan hadiah berupa mushaf Alquran dan terjemahanya kepada Profesor William, salah satu anggota tim peneliti Inggris.

Selang beberapa hari setelah peristwa itu, Profesor William berceramah di Universitas Carnegie Mellon. Ia mengatakan:

"Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," demikian ungkapan William.
  
Berikut ini Kisah nyata (Pengalaman Spiritual) diambil dari http://cintasuci.blog.com 

Subhanallah – Awan Ikut Berdzikir Menaungi Syekh Abdul Karem (Saat Berdzikir) atas izin ALLAH SWT.

Subhanallah, itu ucapan yang pantas diucapkan pada saat kisah ini ditulis. Semoga dengan diceritakan, Penulis dan pembaca mendapat AgungNya Rahmat ALLAH SWT.
Alkisah – Suatu saat Syaikh Abdul Karem, menjenguk / ziarah makam ke salah satu saudara angkatnya,dan juga salah satu Guru beliau, yang mengajarkan Ilmu Mukjizat, beliau bernama “Puang”.
Beliau pernah menolong orang yang terlilit hutang, sampai-sampai rumahnya mau di sita, kemudian di ambilnya daun 1 lemari dan solat dengan ilmu Mukjizat, ke esokan harinya, gempar atas izin Allah SWT, semua daun tadi menjadi uang dalam lemari penuh. ( ALLAHU AKBAR – ALLAH LAH YANG MAHA AKBAR ) Yang kuasa menjadikan segala sesuatu.
Pernah cucu wali pitu, dari sulawesi, Cucu imam Lapeo, kerjaannya kemekah hanya dengan ilmu lipat Bumi, hampir tiap tahun haji dengan Ilmu Lipat Bumi. Bernama Syaik Sahuda, Beliau Mewarisi ilmunya Imam Lapeo-wali pitu sulawesi. beliau datang ke “Puang” dari makasar dalam sekejap mata. beradu ilmu sama “Puang”.
Jika lipat bumi dan pecah jadi 13 itu sudah biasa di lakukan umumnya para kekasih Allah SWT. tapi cucu wali pitu sulawesi ini tunduk dan malahan mengaji sama “Puang” karena kalah ilmu dalam hal “isrok-mikroj” dalam hadis : Solat adalah Mikrojnya orang mukmin.  Cucu wali pitu syaik sahuda kalah dan kemudian belajar sama puang dan sekaligus di ajarkan Puang “ilmu syahadat langit, Ilmu Mukjizat  dan Ilmu Mikrojnya Mukmin
kedua  Waliyullah tadi sudah wafat, Syaik Sahuda duluan menghadap Allah SWT dalam 2 tahun yang lalu, dan “PUANG” menghadap Allah SWT 40 hari setelah menurunkan semua IlmuNya Allah SWT kepada Syaik Abdul Karem Rahmatullah Akbar Wajhah, “ilmu syahadat langit, Ilmu Mukjizat  dan Ilmu Mikrojnya Mukmin
Ilmu dan Nur Ilmu tersebut bukan, bukan di turunkan atas keinginan “Puang” atau keinginan Syaik Abdul Karem, tapi Subhanallah, itu atas Keinginan ALLAH SWT dan Kehendak Allah SWT
Kejadian tanpa sengaja itu menurut kita, tapi atas izin Allah SWT adalah saat solat ashar berjamaah, Syaik Abdul Karem di Minta jadi Imam oleh “Puang”. Setelah solat Subhanallah , tiba-tiba  ilmu ALLAH SWT yang ada di “Puang” tersedot dan masuk lewat Pusat Syaik Abdul Karem Rahmatullah Akbar Wajhah. sampai-sampai “Puang” Pucat pasi dan hampir sakaratul maut,  ilmunya pindah, karena Allah SWT
“Puang” kemudian cerita ” Saudara, Insya Allah anda akan menjadi orang yang Besar di sisi Allah SWT dan memegang Amanah yang lebih Besar dari saya, untuk membesarkan NamaNya, dan Mensafaati sebanyak-banyaknya orang karena ALLAH SWT. saya doakan Semoga ALLAH SWT memberikan engkau lebih daripada semua yang ALLAH SWT berikan ke saya – “Doa Puang” solat
Kira-kira 40 hari kemudian “Puang” tercinta Pulang ke Rahmatullah, TANPA SAKIT, dan seperti orang tidur,Subhanllah – ALLAHU AKBAR, 1 hari setelah di kubur, JENASAH “PUANG” di angkat ALLAH SWT”, hilang dari dalam kubur. ( Puang Tergolong Kekasih Allah – Yang Matinya Hilang - Tanda orang Makrifat dari ALLAH SWT )
Sekitar 1 bulan kemudian, Syaik Abdul Karem, Ziarah dan zikir bersama murid Zikir 7, Istri “Puang” dan anak angkat yang lain, berzikir jam 12 siang.
Subhanallah atas kebesaran ALLAH SWT, saat Syaik Abdul Karem pimpin Zikir di ucapkan “Berjamaah dengan awan berzikir Memuji Allah SWT Seagung DZAT ALLAH” tiba-tiba seketika AWAN datang dan menaungi Syaik Abdul Karem dan jamaah lainnya.
Selanjutnya Almarhum Puang, Syaik Sahuda, cucu Imam Lapeo- wali pitu, Syaik Yusuf Sulawesi dan Seluruh para Waliyullah dari nabi Adam AS hingga Ahir zaman ikut berzikir, hampir semua jamaah melihat dan merasakan kehadiran merekan saat mereka juga ikut berzikir Mengagungkan ALLAH SWT se AGUNG DZAT ALLAH SWT.
Subhanallah – ALLAHU AKBAR, sangat ALLAHU AKBAR
Hikmahnya dari kisah ini adalah
1. SUBHANALLAH hanya milik ALLAH SWT
2. ALLAH SWT menunjukan kebesaranya dengan di undangnya semua WALIYULLAH dari Nabi Adam AS hingga ahir zaman, untuk menambah keyakinan bahwa “SEMUA MAKLUK ALLAH SWT HARUS MEMUJI ALLAH SWT TANPA TERKECUALI”
3. Syaik Abdul Karem adalah makluk Allah SWT yang lemah,dan hina di sisi ALLAH SWT, tidak punya apa-apa kecuali hanya dosa, tidak bisa mendatangkan seluruh waliyulllah, INGAT Jangan salah FAHAM, Yang Kuasa dan Maha Kuasa adalah ALLAH SWT  yang Layak di Sembah, dan SELAIN ALLAH SWT adalah makluk dan tidak kuasa apa-apa sampai kapanpun dan dimanapun. SUBHANALLAH, LA ILAHA ILLA ANTA, WA MUHAMMAD ROSULULLAH 
4. Mari kita bersama-sama mengagungkan ALLAH SWT, bersama-sama seluruh alam semesta dan isinya, di dalamnya para nabi, para waliyullah seagung Dzat ALLAH SWT, PengaunganNya itu.
5. Mari Mengaji IlmuNya ALLAH, Subhanallah, Ilmu ALLAH tsb, telah dititipkan lewat Ilmu Zikir 7 bersama Syaikh Abdul Karem, daftarkan segera, Gratis : Hub : 085337609896, Ilmu Utuh , Ilmu hilang jasadnya dan yang Paling Mulia IlmuNya adalah :
Mengagungkan DZAT ALLAH SWT SEAGUNG DZAT ALLAH AZZA WA JALLA
Memuliakan DZAT ALLAH SWT SEMULIA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA
Mensucikan DZAT ALLAH SWT SESUCI DZAT ALLAH AZZA WA JALLA
SEJAK AZALI KEKAL ABADI UNTUK SELAMA-LAMANYA, SE KEKAL DZAT ALLAH AZZA WA JALLA.
SALAM PERSAUDARAAN
Penulis : Kholifah Muhammad Abdul Karem Rahmatullah Akbar Wajhah.

Pelatihan Dzikir hubungi: Abah Abdul Karem (hp. 085337609896). GRATIS.

بقلم امة الله تغــمدها الله برحمته الواسعة


Tidak ada komentar:

Posting Komentar