Senin, 30 Desember 2013

DZIKIR SEBAGAI SARANA UNTUK MENGGAPAI CINTA ILAHI

بسم الله الرحمن الرحيم

 Dzikir berasal dari kalimat ذكر، يذكر، ذكرا yang artinya mengingat sesuatu atau menyebut setelah lupa atau berdoa kepada Allah.
Menurut Imam an-Nawawi asy-Syafi’iy,
“Berdzikir adalah suatu amalan yang disyari’atkan dan sangat dituntut di dalam Islam. Ia dapat dilakukan dengan hati atau lidah. Afdhalnya dengan kedua-duanya sekaligus”.
(Lihat: al-Adzkar, m/s. 23).
Menurut Imam Al-Qurthubi, asal usul makna dzikir adalah adanya kesadaran bathin dan keinsyafan qalbu terhadap sesuatu yang menjadi objek kesadaran. 

Di dalam kitab Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq dijelaskan bahwa: Dzikir atau mengingat Allah ialah apa yang dilakukan oleh hati dan lisan berupa tasbih atau mensucikan Allah, memuji dan menyanjung-Nya, menyebut kan sifat-sifat kebesaran dan keagungan serta sifat – sifat keindahan dan kesempurnaan yang telah dimiliki-NYA.

 Perbedaan Orang Yang Ingat kepada Allah dengan yang lupa.

Rasulullah SAW menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah sebagai orang yang mati. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الذِّي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالذِّي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

"Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati." (HR. Bukhari)

Manfa'at Dzikirullah

1. Obat Menghilangkan Sifat Lupa

وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ [الكهف: 24

"Dan Berdzikirlah menyebut Rabbmu jika kamu lupa". (QS Al Kahfi: 24).  

 
2. Selalu diingat dan disebut oleh Allah
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُون

"Oleh karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)”. (Al Baqarah : 152).
Anas bin Malik r.a. telah meriwayatkan bahwa Rasulûllâh saw. bersabda :
Allâh Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman : “Wahai Ibnu Adam, apabila engkau berdzikir (mengingat dan menyebut) Aku di dalam diri-mu, maka Aku-pun akan mengingat-mu dalam diri-Ku. Dan jika engkau berdzikir (mengingat dan menyebut) Aku di tengah-tengah kelompok yang mulia, maka Aku-pun akan mengingat dan menyebut-mu di tengah-tengah para malaikat yang mulia.”
3. Dzikir adalah pangkal kesyukuran. 
Zaid bin Aslam menceritakan bahwa Nabi Musa a.s. pernah bertanya kepada Allâh : “Wahai Rabb-ku, bagaimanakah cara aku bersyukur kepada-Mu?”.
 Maka Allah SWT. Menjawab:
“Berdzikirlah engkau senantiasa kepada-Ku dan jangan engkau lalai dari-Ku. Maka jika engkau berdzikir kepada-Ku berarti engkau telah bersyukur kepada-Ku dan jika engkau lalai dari-Ku berarti engkau telah kufur kepada-Ku.”
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Wahai keturunan Adam, sesungguhnya apabila kamu berdzikir kepada-Ku, maka kamu sungguh telah bersyukur kepadaKu, dan apabila kamu lupa tidak berdzikir, maka kamu telah kufur kepada-Ku” (HR.Thabrani). 
4. Termasuk Perkara yang paling agung (faedah dan kesannya)

وَلَذِكۡرُ اللّٰهِ اَكۡبَرُ

"...... dan sungguh, mengingati Allah adalah lebih besar (faedah dan kesannya)". (QS.Al-'Ankabut:45)
Mu’adz bin Jabal berkata, Rasulullah saw bersabda : “Tidak ada satu pun yang membuat merugi bagi penghuni surga melainkan apabila setiap waktu berlalu, namun mereka tidak berdzikir kepada Allah” (HR. Thabrani dan Baihaki dengan sanad yang baik).
5. Dzikirullah adalah Derajat Paling Tinggi

Abu Darda’ berkata, Rasulullah saw bersabda : “Maukah aku kabarkan kepada kalian amal yang paling baik bagi kalian, paling suci di hadapan penguasa kalian, paling tinggi dalam derajat kalian, lebih bagus dari pada infaq emas dan perak kalian, serta lebih baik dari pada kalian berperang sehingga kalian membunuh mereka atau mereka membunuh kalian?”. Para sahabat menjawab : “Mau ya Rasulullah”. Rasulullah saw bersabda kembali: “Dzikir kepada Allah” (HR. Turmudzi dengan sanad Shahih).
Dari Abu Sa’id al-Khudry, Rasulullah saw pernah ditanya : “Hamba yang bagaimana yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah kelak di hari Kiamat?” Rasulullah saw menjawab : “Mereka yang banyak berdzikir kepada Allah”. Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang berperang di jalan Allah?” Rasulullah saw menjawab : “Sekalipun ia membunuh orang kafir dan orang musyrik sehingga berlimpah darah, tetap orang yang berdzikir lebih mulia derajatnya” (HR. Turmudzi). 
Berkata Abu Hurairah Ra. Bersabda Nabi Muhammad Saw. telah mendahului “mufarridun “. Mereka (para sahabat) berkata: Apakah Mufarridun itu? Beliau menjawab: orang-orang lelaki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah (dikeluarkan Oleh Imam Muslim)

6. Dzikrullah Merupakan Jiwa  atau Rohnya Seluruh Peribadatan

 Firman Allah SWT:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِى

"Dan Dirikanlah Sholat untuk mengingatku".(QS.Thoha: 14).

Sabda Nabi Saw :
"Akan datang pada suatu masa, orang yang mengerjakan shalat, tetapi mereka belum merasakan shalat" (HR. Ahmad, dalam risalahnya: Ash shalatu wa ma yalzamuha)

7. Banyak Berdzikir akan memperoleh keberuntungan/kebahagiaan.

وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS.Al Anfal: 45) 

Bahayanya Berpaling dari Mengingat Allah 
  
a. Menjadi teman syetan

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

 "Barang siapa yang berpaling dari ingat kepada Yang Maha Pemurah, kami adakan baginya syaitan  (yang menyesatkan) maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya". (QS.Az-Zukhruf: 36).
b. Menjadi Orang yang merugi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi". (QS. Al Munaafiquun: 9).

Semua Makhluq Allah Berdzikir (Bertasbih Memuji Allah).

Firman Allah SAW:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَـوَتُ السَّبْعُ وَالاٌّرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلاَّ يُسَبِّحُ بِحَمْدَهِ وَلَـكِن لاَّ تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

"Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, sentiasa mengucap tasbih bagi Allah; dan tiada sesuatupun  melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Ia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun". (QS.Al-Isra': 44).  

Prof William menemukan Tumbuhan Yang Bertasbih

Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih.

Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.

Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim peneliti Inggris yang mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yang dikatakannya.

Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat dalam Alquran yang berbunyi:

"Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun," (QS Isra: 44).

Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan hadiah berupa mushaf Alquran dan terjemahanya kepada Profesor William, salah satu anggota tim peneliti Inggris.

Selang beberapa hari setelah peristwa itu, Profesor William berceramah di Universitas Carnegie Mellon. Ia mengatakan:

"Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," demikian ungkapan William.
 

Berikut ini Kisah nyata (Pengalaman Spiritual) diambil dari http://cintasuci.blog.com

Subhanallah – Awan Ikut Berdzikir Menaungi Syekh Abdul Karem (Saat Berdzikir) atas izin ALLAH SWT.

Subhanallah, itu ucapan yang pantas diucapkan pada saat kisah ini ditulis. Semoga dengan diceritakan, Penulis dan pembaca mendapat AgungNya Rahmat ALLAH SWT.
Alkisah – Suatu saat Syaikh Abdul Karem, menjenguk / ziarah makam ke salah satu saudara angkatnya,dan juga salah satu Guru beliau, yang mengajarkan Ilmu Mukjizat, beliau bernama “Puang”.
Beliau pernah menolong orang yang terlilit hutang, sampai-sampai rumahnya mau di sita, kemudian di ambilnya daun 1 lemari dan solat dengan ilmu Mukjizat, ke esokan harinya, gempar atas izin Allah SWT, semua daun tadi menjadi uang dalam lemari penuh. ( ALLAHU AKBAR – ALLAH LAH YANG MAHA AKBAR ) Yang kuasa menjadikan segala sesuatu.
Pernah cucu wali pitu, dari sulawesi, Cucu imam Lapeo, kerjaannya kemekah hanya dengan ilmu lipat Bumi, hampir tiap tahun haji dengan Ilmu Lipat Bumi. Bernama Syaik Sahuda, Beliau Mewarisi ilmunya Imam Lapeo-wali pitu sulawesi. beliau datang ke “Puang” dari makasar dalam sekejap mata. beradu ilmu sama “Puang”.
Jika lipat bumi dan pecah jadi 13 itu sudah biasa di lakukan umumnya para kekasih Allah SWT. tapi cucu wali pitu sulawesi ini tunduk dan malahan mengaji sama “Puang” karena kalah ilmu dalam hal “isrok-mikroj” dalam hadis : Solat adalah Mikrojnya orang mukmin.  Cucu wali pitu syaik sahuda kalah dan kemudian belajar sama puang dan sekaligus di ajarkan Puang “ilmu syahadat langit, Ilmu Mukjizat  dan Ilmu Mikrojnya Mukmin
kedua  Waliyullah tadi sudah wafat, Syaik Sahuda duluan menghadap Allah SWT dalam 2 tahun yang lalu, dan “PUANG” menghadap Allah SWT 40 hari setelah menurunkan semua IlmuNya Allah SWT kepada Syaik Abdul Karem Rahmatullah Akbar Wajhah, “ilmu syahadat langit, Ilmu Mukjizat  dan Ilmu Mikrojnya Mukmin
Ilmu dan Nur Ilmu tersebut bukan, bukan di turunkan atas keinginan “Puang” atau keinginan Syaik Abdul Karem, tapi Subhanallah, itu atas Keinginan ALLAH SWT dan Kehendak Allah SWT
Kejadian tanpa sengaja itu menurut kita, tapi atas izin Allah SWT adalah saat solat ashar berjamaah, Syaik Abdul Karem di Minta jadi Imam oleh “Puang”. Setelah solat Subhanallah , tiba-tiba  ilmu ALLAH SWT yang ada di “Puang” tersedot dan masuk lewat Pusat Syaik Abdul Karem Rahmatullah Akbar Wajhah. sampai-sampai “Puang” Pucat pasi dan hampir sakaratul maut,  ilmunya pindah, karena Allah SWT
“Puang” kemudian cerita ” Saudara, Insya Allah anda akan menjadi orang yang Besar di sisi Allah SWT dan memegang Amanah yang lebih Besar dari saya, untuk membesarkan NamaNya, dan Mensafaati sebanyak-banyaknya orang karena ALLAH SWT. saya doakan Semoga ALLAH SWT memberikan engkau lebih daripada semua yang ALLAH SWT berikan ke saya – “Doa Puang” solat
Kira-kira 40 hari kemudian “Puang” tercinta Pulang ke Rahmatullah, TANPA SAKIT, dan seperti orang tidur,Subhanllah – ALLAHU AKBAR, 1 hari setelah di kubur, JENASAH “PUANG” di angkat ALLAH SWT”, hilang dari dalam kubur. ( Puang Tergolong Kekasih Allah – Yang Matinya Hilang - Tanda orang Makrifat dari ALLAH SWT )
Sekitar 1 bulan kemudian, Syaik Abdul Karem, Ziarah dan zikir bersama murid Zikir 7, Istri “Puang” dan anak angkat yang lain, berzikir jam 12 siang.
Subhanallah atas kebesaran ALLAH SWT, saat Syaik Abdul Karem pimpin Zikir di ucapkan “Berjamaah dengan awan berzikir Memuji Allah SWT Seagung DZAT ALLAH” tiba-tiba seketika AWAN datang dan menaungi Syaik Abdul Karem dan jamaah lainnya.
Selanjutnya Almarhum Puang, Syaik Sahuda, cucu Imam Lapeo- wali pitu, Syaik Yusuf Sulawesi dan Seluruh para Waliyullah dari nabi Adam AS hingga Ahir zaman ikut berzikir, hampir semua jamaah melihat dan merasakan kehadiran merekan saat mereka juga ikut berzikir Mengagungkan ALLAH SWT se AGUNG DZAT ALLAH SWT.
Subhanallah – ALLAHU AKBAR, sangat ALLAHU AKBAR
Hikmahnya dari kisah ini adalah
1. SUBHANALLAH hanya milik ALLAH SWT
2. ALLAH SWT menunjukan kebesaranya dengan di undangnya semua WALIYULLAH dari Nabi Adam AS hingga ahir zaman, untuk menambah keyakinan bahwa “SEMUA MAKLUK ALLAH SWT HARUS MEMUJI ALLAH SWT TANPA TERKECUALI”
3. Syaik Abdul Karem adalah makluk Allah SWT yang lemah,dan hina di sisi ALLAH SWT, tidak punya apa-apa kecuali hanya dosa, tidak bisa mendatangkan seluruh waliyulllah, INGAT Jangan salah FAHAM, Yang Kuasa dan Maha Kuasa adalah ALLAH SWT  yang Layak di Sembah, dan SELAIN ALLAH SWT adalah makluk dan tidak kuasa apa-apa sampai kapanpun dan dimanapun. SUBHANALLAH, LA ILAHA ILLA ANTA, WA MUHAMMAD ROSULULLAH 
4. Mari kita bersama-sama mengagungkan ALLAH SWT, bersama-sama seluruh alam semesta dan isinya, di dalamnya para nabi, para waliyullah seagung Dzat ALLAH SWT, PengaunganNya itu.
5. Mari Mengaji IlmuNya ALLAH, Subhanallah, Ilmu ALLAH tsb, telah dititipkan lewat Ilmu Zikir 7 bersama Syaikh Abdul Karem, daftarkan segera, Gratis : Hub : 085337609896, Ilmu Utuh , Ilmu hilang jasadnya dan yang Paling Mulia IlmuNya adalah :
Mengagungkan DZAT ALLAH SWT SEAGUNG DZAT ALLAH AZZA WA JALLA
Memuliakan DZAT ALLAH SWT SEMULIA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA
Mensucikan DZAT ALLAH SWT SESUCI DZAT ALLAH AZZA WA JALLA
SEJAK AZALI KEKAL ABADI UNTUK SELAMA-LAMANYA, SE KEKAL DZAT ALLAH AZZA WA JALLA.
SALAM PERSAUDARAAN
Penulis : Kholifah Muhammad Abdul Karem Rahmatullah Akbar Wajhah.

Pelatihan Dzikir hubungi: Abah Abdul Karem (hp. 085337609896) 

بقلم ام نيلة تغمدهاالله برحمته

 





  



  


   

Minggu, 22 Desember 2013

LUASNYA SAMUDERA RAHMAT ALLAH


بســـــــم اللـــــه الرحمـــــــن الرحيـــــــم

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang

Melalui "Basmalah" di atas, Allah memperkenalkan diri-NYA bahwa Dia adalah yang Maha Rahman (kepada semua makhluq-NYA tanpa pilih kasih, baik yang beriman maupun yang kafir) dan Maha Rahim (kepada Makhluq-NYA yang beriman di akherat kelak).

Jumhur mufassir berpendapat bahwa bentuk فعلان tidak sama dengan bentuk فعيل. Jadi, al-Rahman berbeda dengan al-Rahim. Al-Rahman  adalah bentuk mubalagah (bermakna: Yang mempunyai rahmat yang tiada tandinganya). Karena itu, lafazh al-Rahman tidak ada mutsanna dan jama’-nya, merupakan nama khusus bagi Allah Swt, tetapi berbuat secara umum, yakni sebagai Pemberi nikmat kepada seluruh orang muslim dan yang bukan orang muslim. Sedangkan al-Rahim ada bentuk mutsanna dan jama’-nya, merupakan nama umum, tetapi berbuat secara khusus, yakni sebagai pemberi nikmat kepada khusus orang mukmin. Sebagaimana firman Allah swt, dalam QS Al-Ahzab (33) : 43.

وكان باالمؤمنين رحيما

"Dan Dia (Allah) maha penyayang kepada orang-orang mu’min". 

Rahmat (kasih sayang) Allah sangatlah luas, bahkan mengalahkan amarah-NYA, karena itu kita hendaklah selalu berharap besar dengan-NYA. Firman Allah:

.............. وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ.......


............. dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu………. (QS. Al-A’raaf: 156)

* قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ.


"Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan.” (QS. Az Zumar: 53-54)

Kisah seorang pelacur yang masuk surga

Pada suatu hari, dalam suatu majelis, seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai, Rasulullah. Apakah hanya orang-orang ahli ibadah saja yang akan masuk surga?”

Dengan tegas Rasulullah menjawab, “Tidak. Sesungguhnya, seseorang itu masuk surga bukan semata-mata karena ibadahnya, melainkan karena ketulusan cintanya kepada Allah.”

Penasaran, orang itu bertanya lagi, “Apa itu berarti… hanya para auliya' dan alim-ulama' saja yang akan masuk surga?”

Rasulullah kembali menegaskan, “Tidak, bukan begitu. Karena sesungguhnya telah ada seorang pelacur yang masuk ke surga.”

Keruan saja semua yang hadir di majelis itu jadi kaget dan bertanya-tanya. Maka Rasulullah lalu menceritakan mengenai pelacur itu.

Suatu hari, di tengah suatu musim kemarau yang amat kering, tutur Rasulullah, ada seekor anjing liar yang hampir mati kehausan. Anjing ini amat buruk rupanya dan penuh kudis badannya. Karena amat hausnya, anjing itu sampai menjilat-jilat tanah lembab di depan rumah seorang ulama terkenal. Melihat makhluk menjijikkan itu, si ulama segera mengusirnya dan bahkan melemparinya dengan batu.

Pelacur dan anjing kurap adalah ciptaan Allah yang Maha Pengasih, maka kasihilah sebagaimana Allah juga mengasihi mereka.

Anjing itu lari ketakutan sampai ke luar desa, dan akhirnya – karena lelah dan kehausan – hewan malang itu ambruk di pinggir sumur. Nampaknya, tak ada harapan lagi buat anjing itu. Dia pasti mati kalau tidak segera mendapatkan minum.

Namun di saat kritis itu, lewat seorang pelacur. Ia melihat anjing itu, terbaring putus asa dengan lidah terjulur dan napas tersengal-sengal, dan ia merasa iba. Maka, ia lalu melepas terompahnya (alas kakinya) dan merobek gaunnya. Dengan sobekan gaun dan terompah itu ia lantas membuat timba untuk mengambil air dari sumur, lalu memberi anjing itu minum.

Setelah puas minum, anjing itu sehat kembali dan lantas pergi. Si Pelacur merasa gembira melihat anjing itu tidak jadi mati kehausan. Melihat apa yang telah diperbuat oleh hamba-Nya yang pelacur itu, Allah mengatakan kepada malaikatnya: “Catatlah hamba-Ku itu. Dia adalah salah satu hamba-Ku yang akan masuk surga pertama.”

“Subhanallah…!” puji orang-orang yang hadir dalam majelis itu, dengan harapan baru tumbuh dalam hati mereka akan kasih sayang Allah.

 

Kisah Pembunuh 100 nyawa yang Masuk Surga

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebelum kalian (dari kalangan bani Israil ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 jiwa, kemudian dia bertanya tentang orang yang paling pandai di muka bumi. Dia diberitahu adanya seorang ahli ibadah, dia pun mendatanginya, dia berkata, bahwa dia telah membunuh 99 jiwa, apakah ada kesempatan untuk bertaubat?. Ahli ibadah itu menjawab, ‘Tidak’. Kemudian lelaki tadi membunuhnya, sehingga dia menyempurnakan jiwa yang telah dia bunuh menjadi 100. Dia bertanya lagi tentang orang yang paling alim di muka bumi ini. Dia diberitahu adanya seorang alim. Dia bertanya kepadanya, bahwa dia telah membunuh 100 jiwa, apakah ada kesempatan untuk bertaubat ? Orang alim itu berkata, ‘Ya’. Apa yang menjadi penghalang untuk bertaubat? Pergilah ke daerah itu, di dalamnya ada banyak orang yang beribadah kepada Allah Ta’ala, maka beribadahlah kepada Allah Ta’ala dengan mereka. Dan jangan kembali ke daerahmu, karena ia tempat yang dipenuhi dengan keburukan. Lelaki itu kemudian meninggalkannya dan menuju ke daerah yang disarankan . Ketika di pertengahan jalan Malaikat Maut mengambil ruhnya (dia meninggal dunia). Malaikat pembawa rahmah dan malaikat pembawa adzab berselisih tentangnya. Malaikat rahmat berkata, ‘Dia telah datang dengan bertaubat kepada Allah Ta’ala.’ Malaikat adzab barkata, ‘Dia tidak pernah melakukan kebaikan sedikit pun’. Datanglah seorang malaikat dalam bentuk manusia sebagai penengah di antara keduanya. Dia berkata, ‘Ukurlah antara kedua daerah tersebut, mana yang lebih dekat, maka itu adalah bagiannya’. Keduanya pun melakukan itu, dan mendapatinya lebih dekat kepada daerah yang dituju. Kemudian Malaikat Rahmat membawanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Kisah dalam hadits ini shahih yang disebutkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Di dalam kisah ini terdapat banyak pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, bahwa kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah.

Hadist Shahih Bukhari No. 2955 ; dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ; “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluq, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang berada di sisi-Nya di atas ai-‘Arsy (yang isinya): “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku".

Dari Abu Hurairah ra berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:” Allah menjadikan rahmat 100 bagian, 99 bagian Allah tahan, dan Allah turunkan ke bumi satu bagian. Satu bagian itulah yang menyebabkan sesama mahluk saling menyayangi sampai kuda mengangkat telapak kakinya dari anaknya khawatir mengenainya” (Muttafaqun ‘alaihi).

Hanya kepada-NYA tempat kembali, tempat mengadu, tempat memohon kasih sayang-NYA yang agung.

Bagi yang menginginkan bimbingan spiritual, bisa menghubungi Abah Abdul Karem (hp. 085337609896).

 

Oleh: Ummu Naila, Semoga Allah menyelimutinya dengan luasnya rahmat-NYA.